Ciri ciri Orang Mulai Pikun

Demensia merupakan gangguan kognitif akibat berkurangnya fungsi otak pada usia lanjut. Gangguan ini berdampak pada kecerdasan, daya ingat, bahasa, pemecahan masalah, orientasi, dan konsentrasi.
Beberapa ciri-ciri orang yang mulai pikun seperti dikutip dari Telegraph, Senin (9/8/2010) adalah:
1. Sering salah meletakkan barang sehari-hari.
Misalnya meletakkan sesuatu di tempat yang tidak semestinya lalu tidak ingat ada di mana.
2. Mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Misalnya menyiapkan makanan, meletakkannya di meja tetapi lupa menyantapnya.
3. Disorientasi (kekacauan arah) secara umum
Seperti tidak mengenali jalan yang biasa dilalui atau sulit mengingat-ingat waktu
4. Kesulitan menemukan dan menggunakan kata yang tepat untuk mengungkapkan sesuatu.
5. Kemampuan mengambil keputusan menurun.
Misalnya memilih mengenakan jaket saat cuaca panas atau kurang waspada terhadap ancaman bahaya.
6. Bermasalah dengan mood dan perilaku yang mirip gejala depresi.
Misalnya marah-marah, mudah tersinggung, acuh dan tidak peduli terhadap kebersihan diri.
Omongan kasar dari orang lain memang seharusnya disikapi dengan kesabaran dan tidak perlu ditanggapi dengan emosional. Namun jika tidak ada rasa tersinggung sama sekali, bisa jadi merupakan tanda awal kepikunan frontotemporal yang langka.
Frontotemporal dementia atau kepikunan frontotemporal merupakan jenis kepikunan yang dipicu oleh kerusakan otak di bagian frontal dan temporal. Dampaknya adalah ketidakpekaan terhadap sarkasme (kata-kata kasar) dan kebohongan, sehingga penderitanya tampak culun.
Frontal dan temporal merupakan bagian otak yang mengatur kepribadian dan perilaku. Gangguan pada bagian tersebut juga bisa memicu perilaku kompulsif (menuruti keinginan sesaat), tidak peka pada lingkungan sosial dan bisa juga tiba-tiba pindah agama.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari University of California San Francisco menemukan, kerusakan pada bagian frontal dan temporal juga mengurangi kemampuan seseorang untuk mengenali kecurangan, kebohongan dan perilaku kasar yang mengandung kebencian.
Dalam penelitian tersebut para ahli melibatkan 175 orang dewasa, 50 persen di antaranya sudah mengalami kepikunan. Para partisipan diminta menonton video yang berisi orang berkata kasar dan membicarakan sesuatu hal yang tidak sesuai kenyataan.
Partisipan yang fungsi otaknya masih normal mampu mengenali video mana yang isinya mengandung kebencian lewat kata-kata kasar, serta video mana yang berisi kebohongan. Sebaliknya, sebagian partisipan yang sudah pikun tidak mampu mengenali kedua hal tersebut.
"Jika seseorang punya kepribadian aneh, tidak peka saat dikasari dan mudah dibohongi maka dia harus segera menghubungi spesialis," ungkap peneliti, Katherine Rankin seperti dikutip dari Time, Senin (18/4/2011).
Kepikunan frontotemporal merupakan jenis kepikunan yang langka, hanya menyerang 5 persen dari semua kasus kepikunan secara umum. Dibandingkan Alzheimer, jenis kepikunan frontotemporal menyerang kelompok usia yang lebih muda yakni antara 40-70 tahun.
sumber
Go to link download